Minggu, 16 April 2017

Panitia Minta Ustadz Enha Ceramah Arahkan Umat Islam Pilih Gubernur Muslim , Ini Jawaban Ustadz Enha Yang Buat Panitia Terdiam . SAYA DISINI INGIN CERAMAH BUKAN TENTANG POLITIK TAPI SAYA DISINI MAU CERAMAH TENTANG MENYAMBUT BULAN RAMADHAN!!!! Baca selengkapnya...



DOMINO206.COM - Pertarungan di Pilkada DKI benar-benar mencapai puncak klimaksnya. Masing-masing tim sukses dan pendukung pasangan calon berbuat semaksimal mungkin untuk memenangkan kandidatnya. Diantaranya menggunakan mimbar-mimbar dakwah seperti yang dilakukan pendukung pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno. 

Di mimbar-mimbar Jum'at dan pengajian, jelang Pilkada ini sangat mudah kita temui suara-suara lantang mengajak memilih Gubernur Muslim. Tak jarang disertai letupan-letupan suara kencang agar jamaah berapi-api mendukung Anies-Sandi. Makin kencang suaranya makin sering penceramah itu diundang.


Dialah Ustadz Nurul Huda Haem atau akrab disapa Ustadz Enha, tinggal di Bekasi . Di akun media sosialnya dia menceritakan bagaimana dia mustinya mengisi ceramah dengan tema menyambut Ramadhan. Tetapi panitia ngotot ingin agar Ustadz Enha mengisi ceramah dengan kampanye untuk memilih Anies-Sandi. 


Kerena ustadz Enha juga tidak mau menjadikan mimbar pengajian sebagai mimbar kampanye politik, akhirnya undangan untuk mengisi pengajian itu dibatalkan.



Tertulis di undangan tema kegiatan menyambut ramadhan, tetapi panitia menyatakan, "ini event sekaligus menyambut pelaksanaan pilkada ust. Jadi kami berharap ceramah nanti mengarahkan jamaah agar memilih pemimpin muslim."

Aku menjawab ringan, "Oh kalau gitu langsung undang mas anies aja, kampanye tak usah malu2, biar langsung sampai pesannya." 

Panitia tidak terima, "justru ust yg harus sampaikan, bukankah ust penyambung pesan Allah?." 
Aku menjawab lagi, "Apakah semua jamaah pendukung Anies?" 

Panitia menjawab, "tidak semua, justru melalui event ini kita serangan terakhir agar kaum muslimin sadar bahwa memilih pemimpin non muslim itu haram."

Aku menyampaikan saran dan bertanya balik, "Oh kalau begitu silahkan cari penceramah yg lain, saya akan tetap  menyampaikan sesuai tema, bukankah mempersiapkan jiwa menjelang ramadhan itu sangat penting?." 

Panitia menjawab, "ya memang penting ust tapi kalau sampai Jakarta dipimpin non Muslim, habislah kita. Jelas-jelas Cina Kristen punya agenda terang-teranganan menghancurkan umat." 


Dan tadi malam, sebuah sms terkirim ke stafku yg menangani jadwal kegiatanku, ceramahku dibatalkan karena tidak ada kesepakatan. Padahal aku sangat sepakat dengan tema kegiatan menyambut bulan ramadhan, aku hanya tidak sepakat terhadap politisasi masjid atau musholla, atau politisasi panggung tabligh akbar dengan menyerukan topik kemuliaan ramadhan tetapi menyuguhkan ujaran kebencian kepada saudara sebangsa.

Begitulah saudara-saudara, fakta yang terjadi di lapangan, begitu sulit menerima perbedaan, seribu jamaah yang hadir boleh jadi menyimpan harapan perbaikan hati setelah sangat lelah membaca lalu lintas berita pilkada yang melukai ukhuwwah di antara kita. Mengapa panitia tabligh akbar tidak belajar dari Panitia Istighotsah Kubro kaum Nahdhiyyin di Sidoarjo kemarin. Lautan massa berkumpul tanpa caci maki, tanpa ujaran kebencian, tanpa perasaan gelisah dan curiga, semua tenang berdzikir, munajat kepada Allah untuk kedamaian bangsa. Mengapa justru event berkumpul umat dijadikan ajang memaksakan kehendak? Mengapa?

Aku kembali membaca SMS yg terkirim tadi malam, mencoba memahami kalimat yg tertulis, "kami dan ust tidak ada kesepakatan", kesepakatan apa? Aku berulang menyebut akan menyampaikan spirit ramadhan untuk meningkatkan ukhuwwah umat, mengapa suara persaudaraan dianggap tidak sepakat? Apakah ukhuwwah antar umat berarti harus satu suara dalam pilkada?
Enha Baru

Tembusan: kepada semua jamaahku di wilayah Pisangan Timur, maafkan ketidakhadiranku nanti bila sudah kadung foto dan namaku terpampang di baliho untuk event Jum'at lusa. Panitia tak menghendaki kedatanganku. Semoga semua kita senantiasa dirahmati Allah. Pesanku, "mari siapkan diri menghadapi ramadhan mubarak dengan meneguhkan kembali komitmen persaudaraan di bumi nusantara yang kita cintai ini."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar